SDM Logistik
Standar SDM Warehouse dan Logistik
“The man behind the gun” adalah kata-kata yang sangat bijaksana untuk menggambarkan bahwa manusia adalah asset utama didalam suatu pelaksanaan pekerjaan.
Sudah menjadi suatu kebutuhan bagi warehouse dan logistik untuk memiliki SDM yang seuai dengan karakteristik pekerjaannya.
Beberapa gudang memilki standar SDM untuk semua bagian sbb:
Salah satu syarat untuk menjadi gudang modern adalah memiliki sumber daya manusia yang mumpuni (mirip profesional) baru kemudian memiliki KPI dan yang terakhir adalah safety dan security. Dengan memiliki SDM yang mumpuni tersebut, maka KPI dan safety atau security akan dengan sangat mudah untuk dicapai. Kemampuan yang tinggi dari karyawan didalam mencapai kecepatan dan kualitas (KPI) serta kesadaran yang mendalam mengenai kesehatan dan keselamatan akan menjadikan asset perusahaan yang luar biasa.
Nampak didalam daftar persyaratan SDM warehous dan logistik tersebut sebuah standard yang berbeda dari setiap posisi yang ada.
Seseorang yang menjabat posisi manager diharuskan mampu memberikan kemampuan didalam menyampaikan training sedangkan untuk posisi admin warehouse diberikan standard khusus yakni mampu mengoperasikan SAP.
Pemahaman suasana dan lingkungan kerja
Pergudangan identik dengan sebuah suasana yang penuh dengan barang, prosedur, aturan dan “pekerjaan yang selalu rutin”. Tanggung jawab yang besar terhadap kekayaan perusahaan dan keselamatan kerja yang tinggi menuntut karyawan warehouse dan logistik memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan karyawan setingkatnya di kantoran.
Karyawan warehouse
Pemahaman suasana dan lingkungan kerja ini diperlukan agar pada saat melakukan perekrutan karyawan di logistik mendapatkan standar yang tepat sehingga tidak over kualifikasi dan juga tidak under qualifikasi.
Warehousman
Ada beberapa posis atau tingkatan karyawan yang bekerja di dalam gudang, diantaranya adalah:
· Picker
· Checker
· Forklift driver
Picker
Posisi ini adalah posisi yang paling dipentingkan didalam suatu gudang. Pekerjaan yang dilakukan adalah mempersiapkan barang-barang yang dipesan oleh konsumen dengan jumlah dan kualitas yang baik.
Persyaratan utama picker adalah mampu membaca dan menulis, mampu mempergunakan peralatan kerja dengan aman dan tertib didalam penyelesaian pekerjaan. Picker tidak berkomunikasi dengan konsumen secara langsung, tetapi ia harus “berkomunikasi” dengan lokasi barang dan checker pada saat penyelesaian kerjanya nanti.
Checker
Posisi ini memerlukan staff yang lebih fokus pada angka dan data. Ia diperlukan untuk memastikan bahwa barang-barang yang disiapkan telah dilakukan dengan benar baik secara kuantitas dan kualitas.
Kemampuannya pada “melihat” angka di dokumen dengan membandingkannya dengan fisik barang memerlukan stamina yang kuat. Di beberapa gudang, posisi ini sering digabungkan dengan bagian pengemasan (packing).
Fokrlift Driver
Posisi ini memerlukan staff yang memiliki nilai lebih didalam kesabaran didalam mengendarai forklift. Dengan ketinggian rak yang ada, jika sfaff ini tidak sabar maka sudah dapat dibayangkan bahaya apa yang akan terjadi.
Staff ini harus memiliki Surat Ijin Operator (SIO) semacam SIM yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan berlaku hingga 3 tahun.
Selain kesabaran yang mutlak, staff pada posisi ini harus mampu membaca data putaway/letdown dan menempatkanya ke lokasi picking dengan benar.
Sopir
Dibandingkan dengan forklift driver, sopir pengiriman barang memiliki “godaan” dan tantangan yang lebih menantang. Godaan yang dimaksud adalah ajakan atau bujukan dari rekan sekerja, konsumen atau fihak ke tiga yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal tercela.
Oleh karenanya untuk posisi ini diharuskan memiliki standar kejujuran dan jaminan yang tinggi dan disertai dengan prosedur kontrol yang ketat.
Sopir tidak boleh masuk gudang, adalah salah satu contoh aturan umum yang banyak diterapkan oleh gudang untuk mencegah terjadinya ide-ide tercela tsb.
Posisi Administrasi
Posisi ini hampir sama dengan posisi yang ada didalam administrasi kantor pada umumnya, Berdanya adalah bahwa administrasi logistik memerlukan orang yang ringan melangkahkan kakinya ke gudang atau melakukan pengecekan fisik kendaraan.
Posisi Manajerial
Ada bebera posisi manajerial yang diperlukan didalam logistik, diantaranya:
· Supervisor
· Manajer
Secara umum posisi tersebut memerlukan orang-orang yang memiliki kemampuan manajerial tinggi yang dilandasi dengan disiplin ketat akan keselamatan dan keamanan kerja.
Background akan pengetahuan dan pengalaman kerja di logistic menjadi syarat mutlak bagi yang bersangkutan untuk dapat mengembangkan karir dan bekerja dengan hasil terbaik di logistik.
Training SDM Logistik
Beberapa training yang wajib dilakukan didalam aktifitas logistik diantaranya adalah:
· Training HSSE
· Training Penanganan Barang
· Training Kedisiplinan
· Training Administrasi Barang
Seluruh materi training, kehadiran peserta training dan evaluasi yang dilakukan harus diarsip dengan baik agar dapat dilakukan review dikemudian hari.
“The man behind the gun” adalah kata-kata yang sangat bijaksana untuk menggambarkan bahwa manusia adalah asset utama didalam suatu pelaksanaan pekerjaan.
Sudah menjadi suatu kebutuhan bagi warehouse dan logistik untuk memiliki SDM yang seuai dengan karakteristik pekerjaannya.
Beberapa gudang memilki standar SDM untuk semua bagian sbb:
Salah satu syarat untuk menjadi gudang modern adalah memiliki sumber daya manusia yang mumpuni (mirip profesional) baru kemudian memiliki KPI dan yang terakhir adalah safety dan security. Dengan memiliki SDM yang mumpuni tersebut, maka KPI dan safety atau security akan dengan sangat mudah untuk dicapai. Kemampuan yang tinggi dari karyawan didalam mencapai kecepatan dan kualitas (KPI) serta kesadaran yang mendalam mengenai kesehatan dan keselamatan akan menjadikan asset perusahaan yang luar biasa.
Nampak didalam daftar persyaratan SDM warehous dan logistik tersebut sebuah standard yang berbeda dari setiap posisi yang ada.
Seseorang yang menjabat posisi manager diharuskan mampu memberikan kemampuan didalam menyampaikan training sedangkan untuk posisi admin warehouse diberikan standard khusus yakni mampu mengoperasikan SAP.
Pemahaman suasana dan lingkungan kerja
Pergudangan identik dengan sebuah suasana yang penuh dengan barang, prosedur, aturan dan “pekerjaan yang selalu rutin”. Tanggung jawab yang besar terhadap kekayaan perusahaan dan keselamatan kerja yang tinggi menuntut karyawan warehouse dan logistik memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan karyawan setingkatnya di kantoran.
Karyawan warehouse
Pemahaman suasana dan lingkungan kerja ini diperlukan agar pada saat melakukan perekrutan karyawan di logistik mendapatkan standar yang tepat sehingga tidak over kualifikasi dan juga tidak under qualifikasi.
Warehousman
Ada beberapa posis atau tingkatan karyawan yang bekerja di dalam gudang, diantaranya adalah:
· Picker
· Checker
· Forklift driver
Picker
Posisi ini adalah posisi yang paling dipentingkan didalam suatu gudang. Pekerjaan yang dilakukan adalah mempersiapkan barang-barang yang dipesan oleh konsumen dengan jumlah dan kualitas yang baik.
Persyaratan utama picker adalah mampu membaca dan menulis, mampu mempergunakan peralatan kerja dengan aman dan tertib didalam penyelesaian pekerjaan. Picker tidak berkomunikasi dengan konsumen secara langsung, tetapi ia harus “berkomunikasi” dengan lokasi barang dan checker pada saat penyelesaian kerjanya nanti.
Checker
Posisi ini memerlukan staff yang lebih fokus pada angka dan data. Ia diperlukan untuk memastikan bahwa barang-barang yang disiapkan telah dilakukan dengan benar baik secara kuantitas dan kualitas.
Kemampuannya pada “melihat” angka di dokumen dengan membandingkannya dengan fisik barang memerlukan stamina yang kuat. Di beberapa gudang, posisi ini sering digabungkan dengan bagian pengemasan (packing).
Fokrlift Driver
Posisi ini memerlukan staff yang memiliki nilai lebih didalam kesabaran didalam mengendarai forklift. Dengan ketinggian rak yang ada, jika sfaff ini tidak sabar maka sudah dapat dibayangkan bahaya apa yang akan terjadi.
Staff ini harus memiliki Surat Ijin Operator (SIO) semacam SIM yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan berlaku hingga 3 tahun.
Selain kesabaran yang mutlak, staff pada posisi ini harus mampu membaca data putaway/letdown dan menempatkanya ke lokasi picking dengan benar.
Sopir
Dibandingkan dengan forklift driver, sopir pengiriman barang memiliki “godaan” dan tantangan yang lebih menantang. Godaan yang dimaksud adalah ajakan atau bujukan dari rekan sekerja, konsumen atau fihak ke tiga yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal tercela.
Oleh karenanya untuk posisi ini diharuskan memiliki standar kejujuran dan jaminan yang tinggi dan disertai dengan prosedur kontrol yang ketat.
Sopir tidak boleh masuk gudang, adalah salah satu contoh aturan umum yang banyak diterapkan oleh gudang untuk mencegah terjadinya ide-ide tercela tsb.
Posisi Administrasi
Posisi ini hampir sama dengan posisi yang ada didalam administrasi kantor pada umumnya, Berdanya adalah bahwa administrasi logistik memerlukan orang yang ringan melangkahkan kakinya ke gudang atau melakukan pengecekan fisik kendaraan.
Posisi Manajerial
Ada bebera posisi manajerial yang diperlukan didalam logistik, diantaranya:
· Supervisor
· Manajer
Secara umum posisi tersebut memerlukan orang-orang yang memiliki kemampuan manajerial tinggi yang dilandasi dengan disiplin ketat akan keselamatan dan keamanan kerja.
Background akan pengetahuan dan pengalaman kerja di logistic menjadi syarat mutlak bagi yang bersangkutan untuk dapat mengembangkan karir dan bekerja dengan hasil terbaik di logistik.
Training SDM Logistik
Beberapa training yang wajib dilakukan didalam aktifitas logistik diantaranya adalah:
· Training HSSE
· Training Penanganan Barang
· Training Kedisiplinan
· Training Administrasi Barang
Seluruh materi training, kehadiran peserta training dan evaluasi yang dilakukan harus diarsip dengan baik agar dapat dilakukan review dikemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar