Inventory
Inventory adalah harta dan inventory selalu menimbulkan biaya. Dengan kata lain semakin banyak inventory ada didalam gudang, maka semakin tinggi biaya yang akan timbul.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Berapa stock yang harus ada ?”. Ada anggapan salah bahwa rasa aman akan muncul jika stock digudang tersimpan dengan banyak. Pola fikir demikian sering timbul pada saat bagian sales/penjualan bertemu dengan bagian logistik.
Dengan pengelolaan dasar-dasar logistik yang baik, akan diperoleh acuan atau metode didalam menyimpan stock dan mendistribusikannya ke gudang-gudang yang ada didalam suatu jaringan perusahaan.
Inventory ada diseluruh alur logistik suatu bidang industri. Mulai dari bahan mentah dari supplier, masuk kedalam pabrik, saat menunggu proses penyelesaian, pada saat barang sudah siap jual hingga barang sudah berada digudang utama atau cabang bahkan pada saat barang ada ditangan konsumen, Inventory selalu ada disetiap tahapan tsb.
Prinsip Dasar Inventory
Untuk menjawab pertanyaan “Berapa stock yang harus ada ?” sebelumnya perlu difahami dasar-dasar pokok fikiran untuk memastikan bagaimana pola dan cara untuk menentukan besaran kuantitas tsb.
Prinsip dasar inventory:
1. Kapan barang harus diadakan
2. Berapa jumlah yang harus diadakan
3. Dimana barang akan diadakan
A.Kapan Barang Harus Ada
Target yang harus dicapai adalah lakukan order pada waktu yang tepat. Dengan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan order/pengadaan maka pemenuhan kebutuhan konsumen akan terpenuhi dan stock barang akan tersedia dengan kuantitas cukup.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Cari sumber barang terdekat
2. Tentukan metode pengadaan yang paling sesuai dengan industri dan jenis barangnya
3. Minimalkan kerusakan barang
B.Berapa Jumlah Yang Harus Ada
Traget yang harus dicapai adalah mengadakan stock dengan qty optimal. Perhitungan yang tepat yang menyangkut pola dan perilaku barang dan konsumen serta program kerja yang akan dicapai menjadi alat utama untuk memastikan bahwa stock yang akan diadakan adalah optimal.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Kurangi stock yang disimpan
2. Cross docking
3. Rendahkan safety stock
4. Adjust Re-order point level
5. Promosi yang terencana
6. Jangan jual barang yang “tidak jalan”
C. Dimana Barang Akan Diadakan
Target yang harus dicapai adalah bagaimana stock disimpan ditempat yang strategis. Penyimpanan stock ditempat yang jauh dari target konsumen akan menyebabkan masa tunggu dan masa kirim (lead time) menjadi lebih lama. Perlu dilakukan analisa lokasi berdasarkan tingkat keramaian pasar, luas gudang dan transportasi yang tersedia.
Hal ini dapay di capai dengan cara:
1. Simpan stock ditempat yang strategis
2. Simpan barang maksimal di gudang utama Demand Forecast scorring
Pertanyaan yang sering muncul adalah: “Berapa stock yang harus ada ?”. Ada anggapan salah bahwa rasa aman akan muncul jika stock digudang tersimpan dengan banyak. Pola fikir demikian sering timbul pada saat bagian sales/penjualan bertemu dengan bagian logistik.
Dengan pengelolaan dasar-dasar logistik yang baik, akan diperoleh acuan atau metode didalam menyimpan stock dan mendistribusikannya ke gudang-gudang yang ada didalam suatu jaringan perusahaan.
Inventory ada diseluruh alur logistik suatu bidang industri. Mulai dari bahan mentah dari supplier, masuk kedalam pabrik, saat menunggu proses penyelesaian, pada saat barang sudah siap jual hingga barang sudah berada digudang utama atau cabang bahkan pada saat barang ada ditangan konsumen, Inventory selalu ada disetiap tahapan tsb.
Prinsip Dasar Inventory
Untuk menjawab pertanyaan “Berapa stock yang harus ada ?” sebelumnya perlu difahami dasar-dasar pokok fikiran untuk memastikan bagaimana pola dan cara untuk menentukan besaran kuantitas tsb.
Prinsip dasar inventory:
1. Kapan barang harus diadakan
2. Berapa jumlah yang harus diadakan
3. Dimana barang akan diadakan
A.Kapan Barang Harus Ada
Target yang harus dicapai adalah lakukan order pada waktu yang tepat. Dengan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan order/pengadaan maka pemenuhan kebutuhan konsumen akan terpenuhi dan stock barang akan tersedia dengan kuantitas cukup.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Cari sumber barang terdekat
2. Tentukan metode pengadaan yang paling sesuai dengan industri dan jenis barangnya
3. Minimalkan kerusakan barang
B.Berapa Jumlah Yang Harus Ada
Traget yang harus dicapai adalah mengadakan stock dengan qty optimal. Perhitungan yang tepat yang menyangkut pola dan perilaku barang dan konsumen serta program kerja yang akan dicapai menjadi alat utama untuk memastikan bahwa stock yang akan diadakan adalah optimal.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Kurangi stock yang disimpan
2. Cross docking
3. Rendahkan safety stock
4. Adjust Re-order point level
5. Promosi yang terencana
6. Jangan jual barang yang “tidak jalan”
C. Dimana Barang Akan Diadakan
Target yang harus dicapai adalah bagaimana stock disimpan ditempat yang strategis. Penyimpanan stock ditempat yang jauh dari target konsumen akan menyebabkan masa tunggu dan masa kirim (lead time) menjadi lebih lama. Perlu dilakukan analisa lokasi berdasarkan tingkat keramaian pasar, luas gudang dan transportasi yang tersedia.
Hal ini dapay di capai dengan cara:
1. Simpan stock ditempat yang strategis
2. Simpan barang maksimal di gudang utama Demand Forecast scorring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar