BAD STOCK: Bagaimana Pencegahannya
Sharing Knowledge: Linda Tjendana (Heinz ABC)
Tengoklah kondisi sebuah pusat swalayan besar di tengah kota, mendekatlah kesebuah rak yang tertata rapih ditengah dekat kasir dan tajamkan pandangan anda pada sebuah product Kecap ABC yang berwarna menyala. Disitu tertulis dengan huruf hitam kecil “exp 01/10/10” dimana yang lainnya memiliki exp 01/10/11. Apa artinya bagi perusahaan kita tulisan tsb ? Adakah hubungannya dengan Bad Stock ?
Pemahaman
Biasanya sesuatu yang dinamai dengan kata “BAD” memiliki arti yang tidak baik. “Bad Stock”pun demikian, memiliki arti yang kurang lebih adalah barang tidak baik (rusak).
Secara umum definisi dari Bad Stock adalah “barang baik yang dikarenakan penanganan yang tidak benar maka berpotensi menjadi kerugian perusahaan”. Bad stock dapat terjadi dimana-mana, mulai dari bahan baku hingga barang siap konsumsi dan mulai dari pabrik hingga barang telah tersaji di rak-rak supermarket. Secara umum, ada dua jalur dimana bad stock dapat dikurangi, bahkan dihindari untuk mencegah timbulnya kerugian bagi perusahaan.
1. Jalur Konsumen: Retailer
Contoh diatas tadi adalah salah satu yang sering terjadi di retailer dimana barang-barang ABC Heinz termasuk barang-barang yang mendominasi pajangannya. Pengisian rak yang tidak mengikuti FIFO (First In Firs Out) pada saat barang baru masuk ke toko sangat potensi barang menjadi kadaluarsa dan akhirnya barang dikembalikan (return) ke ABC Heinz dengan memotong tagihan.
Jika anda sekali-kali sempat melihat kebawah rak, cobalah lihat dan jika ditemukan ada barang-barang ABC Heinz yang jatuh atau penyok, beranikah kita mencari Supervisor atau managernya untuk menyampaikan keberatan terhadap kejadian tsb ?. Jika anda berani, berarti anda telah melakukan salah satu cara meminimisasi potensi Bad Stock.
2. Jalur Produsen: Kita, ABC Heinz.
Divisi Produksi
Mencari sumber bahan baku yang memiliki standar tinggi dan terjamin kualitasnya akan memberikan jaminan terhadap mutu barang yang dihasilkan. Menjaga kualitas ini tidak hanya tanggung jawab dari bagian QC saja tetapi juga menjadi tanggung jawab dari mitra kerja ABC Heinz.
Divisi Sales
Menyusun suatu target penjualan yang memiliki keakuratan tinggi, akan sangat membantu produksi didalam mempersiapkan bahan baku dan kapasitas mesinnya sesuai dengan target per jenis barangnya. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada tingkat persediaan barang yang optimal dan jelas mengurangi potensi terjadinya barang yang slow moving, artinya tidak mungkin menjadi bad stock.
Divisi Warehouse
Penyimpanan dan penyiapan barang yang sesuai dengan FIFO dari bagian produksi akan memberikan jaminan kesegaran barang yang tersimpan didalam gudang. Demkian juga dengan penanganan barang yang sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) penerimaan barang, penyimpanan, penyiapan dan pengemasannya akan memberikan kualitas barang yang tidak rusak dan utuh.
Tentunya, jika kedua langkah diatas dapat terus dilakukan dengan berkesinambungan maka barang-barang ABC Heinz tidak akan pernah punya peluang untuk menjadi “bad stock”.
Divisi Transportasi
Pengiriman yang sembrono dan tidak memiliki aturan yang jelas akan memberikan peluang kerusakan barang yang tinggi. Barang yang berpeluang rusak, pasti akan memiliki peluang menjadi bad stock. Oleh karenanya, pemilihan truk, pengemudi, kecepatan kendaraan dan proses penyusunan didalam mobil yang tepat akan memberikan hasil positif untuk mengurangi terjadinya bad stok didalam pengirimannya.
Divisi Promosi
Melakukan promosi yang berimbang dan terencana dengan baik akan memberikan efek positif bagi konsumen didalam mempersepsikan produk ABC Heinz secara wajar dan utuh. Jika hal ini sudah tertanam dengan dalam dibenak konsumen, maka sudah pasti tingkat putaran barang-barang ABC akan semakin tinggi sehingga mengurangi potensi slow moving items, non moving items ataupun bad stock.
Divisi Finance
Dengan melakukan proses pendokumentasian yang baik dan benar sesuai dengan faham-faham akunting dan keuangan yang berlaku, pencetakan invoice ataupun penagihan akan berlangsung dengan ontime dan tertib sehingga konsumen akan mampu membeli barang dan menjualnya tanpa adanya bloking pada rekeningnya akibat TOPnya yang belum lunas.
Kesimpulan
Bad Stock dapat terjadi dimana saja mulai dari produksi hingga retailer. Pencegahan bad stock dapat dilakukan melalui peran masing-masing team dibagiannya ataupun dapat dilakukan secara umum pada saat kita berkunjung ke Supermarket, Hipermarket ataupun Perkulakan dengan cara menyempatkan diri melihat barang-barang ABC Heinz.
Mengembangkan tanggung jawab terhadap kualitas barang mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari mitra kerja hingga retailer ABC Heinz akan memberikan peluang tinggi didalam mengurangi bad stock perusahaan.
Tengoklah kondisi sebuah pusat swalayan besar di tengah kota, mendekatlah kesebuah rak yang tertata rapih ditengah dekat kasir dan tajamkan pandangan anda pada sebuah product Kecap ABC yang berwarna menyala. Disitu tertulis dengan huruf hitam kecil “exp 01/10/10” dimana yang lainnya memiliki exp 01/10/11. Apa artinya bagi perusahaan kita tulisan tsb ? Adakah hubungannya dengan Bad Stock ?
Pemahaman
Biasanya sesuatu yang dinamai dengan kata “BAD” memiliki arti yang tidak baik. “Bad Stock”pun demikian, memiliki arti yang kurang lebih adalah barang tidak baik (rusak).
Secara umum definisi dari Bad Stock adalah “barang baik yang dikarenakan penanganan yang tidak benar maka berpotensi menjadi kerugian perusahaan”. Bad stock dapat terjadi dimana-mana, mulai dari bahan baku hingga barang siap konsumsi dan mulai dari pabrik hingga barang telah tersaji di rak-rak supermarket. Secara umum, ada dua jalur dimana bad stock dapat dikurangi, bahkan dihindari untuk mencegah timbulnya kerugian bagi perusahaan.
1. Jalur Konsumen: Retailer
Contoh diatas tadi adalah salah satu yang sering terjadi di retailer dimana barang-barang ABC Heinz termasuk barang-barang yang mendominasi pajangannya. Pengisian rak yang tidak mengikuti FIFO (First In Firs Out) pada saat barang baru masuk ke toko sangat potensi barang menjadi kadaluarsa dan akhirnya barang dikembalikan (return) ke ABC Heinz dengan memotong tagihan.
Jika anda sekali-kali sempat melihat kebawah rak, cobalah lihat dan jika ditemukan ada barang-barang ABC Heinz yang jatuh atau penyok, beranikah kita mencari Supervisor atau managernya untuk menyampaikan keberatan terhadap kejadian tsb ?. Jika anda berani, berarti anda telah melakukan salah satu cara meminimisasi potensi Bad Stock.
2. Jalur Produsen: Kita, ABC Heinz.
Divisi Produksi
Mencari sumber bahan baku yang memiliki standar tinggi dan terjamin kualitasnya akan memberikan jaminan terhadap mutu barang yang dihasilkan. Menjaga kualitas ini tidak hanya tanggung jawab dari bagian QC saja tetapi juga menjadi tanggung jawab dari mitra kerja ABC Heinz.
Divisi Sales
Menyusun suatu target penjualan yang memiliki keakuratan tinggi, akan sangat membantu produksi didalam mempersiapkan bahan baku dan kapasitas mesinnya sesuai dengan target per jenis barangnya. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada tingkat persediaan barang yang optimal dan jelas mengurangi potensi terjadinya barang yang slow moving, artinya tidak mungkin menjadi bad stock.
Divisi Warehouse
Penyimpanan dan penyiapan barang yang sesuai dengan FIFO dari bagian produksi akan memberikan jaminan kesegaran barang yang tersimpan didalam gudang. Demkian juga dengan penanganan barang yang sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) penerimaan barang, penyimpanan, penyiapan dan pengemasannya akan memberikan kualitas barang yang tidak rusak dan utuh.
Tentunya, jika kedua langkah diatas dapat terus dilakukan dengan berkesinambungan maka barang-barang ABC Heinz tidak akan pernah punya peluang untuk menjadi “bad stock”.
Divisi Transportasi
Pengiriman yang sembrono dan tidak memiliki aturan yang jelas akan memberikan peluang kerusakan barang yang tinggi. Barang yang berpeluang rusak, pasti akan memiliki peluang menjadi bad stock. Oleh karenanya, pemilihan truk, pengemudi, kecepatan kendaraan dan proses penyusunan didalam mobil yang tepat akan memberikan hasil positif untuk mengurangi terjadinya bad stok didalam pengirimannya.
Divisi Promosi
Melakukan promosi yang berimbang dan terencana dengan baik akan memberikan efek positif bagi konsumen didalam mempersepsikan produk ABC Heinz secara wajar dan utuh. Jika hal ini sudah tertanam dengan dalam dibenak konsumen, maka sudah pasti tingkat putaran barang-barang ABC akan semakin tinggi sehingga mengurangi potensi slow moving items, non moving items ataupun bad stock.
Divisi Finance
Dengan melakukan proses pendokumentasian yang baik dan benar sesuai dengan faham-faham akunting dan keuangan yang berlaku, pencetakan invoice ataupun penagihan akan berlangsung dengan ontime dan tertib sehingga konsumen akan mampu membeli barang dan menjualnya tanpa adanya bloking pada rekeningnya akibat TOPnya yang belum lunas.
Kesimpulan
Bad Stock dapat terjadi dimana saja mulai dari produksi hingga retailer. Pencegahan bad stock dapat dilakukan melalui peran masing-masing team dibagiannya ataupun dapat dilakukan secara umum pada saat kita berkunjung ke Supermarket, Hipermarket ataupun Perkulakan dengan cara menyempatkan diri melihat barang-barang ABC Heinz.
Mengembangkan tanggung jawab terhadap kualitas barang mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari mitra kerja hingga retailer ABC Heinz akan memberikan peluang tinggi didalam mengurangi bad stock perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar