Rabu, 17 Agustus 2011

HSSE Logistik

HSSE Logistik

Safety,” Rawatlah Daku”

Didalam suatu gudang, ada beberapa ‘habitat’ yang saling bantu membantu untuk mewujudkan aktifitas sehari-hari. Mulai dari manusia sebagai tenaga inti pemikir dan pelaksan dan, system computer yang memberikan alternative pilihan mana yang paling effisien. Namun ada satu habitat yang sangat berperan dalam membantu kecepatan dan kemampuan pekerjaan manusia sehingga target picking, put away, replenishment dan delivery dapat dicapai, yaitu habitat MHE (Material Handling Equipment). Sayangnya, habitat ini juga memerlukan imbal balik ‘kasih sayang manusia’ berupa perawatan (maintenance) dan jika ini dilakukan secara rutin, niscaya mereka akan memberikan dukungan dan keamanan (support and safety)


Habitat MHE, Siapa Saja Penghuninya

Secara umum kalau kita sempat melihat data keuangan suatu pergudangan, disana didalam kelompok Biaya Operasi Gudang, akan ada habitat yang namanya MHE operation cost dan R&M MHE (Repair & Maintenance). Memang secara hitungan uang, total keduanya tidak terlalu besar dibandingkan dengan total biaya operasi pergudangan dalam perbulannya, namun kalau dilihat dari manfaat dan supportnya, boleh dikata tanpa adanya mereka dijamin gudang anda akan beroperasi layaknya seekor siput, maju tak segan mundur pun tak mau.

Habitat MHE ini dihuni oleh berbagai peralatan dan sarana pergudangan. Mulai dari umum seperti Forklift hingga yang khusus seperti wrapping machine dan sejenisnya. Atau Racking anda yang sedemikian banyaknya di gudang, juga dapat dikategorikan sebagai anggota habitat ini.

Secara umum MHE dapat dikelompokan dalam 2 jenis, yakni yang bergerak dan yang tidak bergerak. Yang bergerak misalnya Forklift, Hand pallet baik mesin/manual, wrapping machine, shrinking machine dan conveyor. Sedangkan jenis yang tidak berberak misalnya pallet, rak, changer, loading dock dan loading bay. Namun jika didalam gudang anda ada peralatan yang mungkin belum termasuk diatas tadi, silahkan masukan dalam kelompok mana (terserah anda).


Kriteria Perawatan

Pertanyaan yang selalu terulang adalah: kenapa mereka harus dirawat ?. Dan jawaban yang sederhana (dan tidak pernah terulang) adalah karena mereka tidak dapat merawat diri sendiri sehingga memerlukan kita –-manusia—untuk merawat mereka. Dengan melakukan perawatan secara berkala dan sesuai dengan standard yang disyaratkan, dijamin mereka akan setia untuk selalu memberikan yang terbaik. Masalahnya adalah, bagaimana merawat mereka dan bagian apa saja yang perlu diperhatikan. Mari kita mulai dari yang paling beresiko sehingga anda dapat mengalokasikan perhatiannya sebelum menyelesaikan membaca tulisan ini.

Peralatan Yang Perlu Diwaspadai

Forklift.

Apapun jenis forklift yang anda miliki digudang, camkan bahwa mereka adalah mahluk yang paling berbahaya. Besarnya tenaga forklift yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan barang hingga ketinggian diatas 10m misalnya, mencerminkan betapa dahsyat tenaga yang mereka miliki. Artinya, alat inilah yang menduduki ranking nomer satu dari segi resiko yang harus diperhatikan. Beberapa kasus akibat kelalaia penggunaan forlift dapat menyebabkan dinding gudang ambruk, rak barang roboh dan bahkan tidak tertutup kemungkinan mengakibabkan kematian bagi si sopir atau staff lainnya yang tergencet/tertubruk.

Karena sifatnya yang paling berbahaya inilah maka forklift memerlukan penanganan yang lebih ‘telaten’. Mulai dari membersihkan kompartemen ruang kemudi untuk memastikan tidak adanya benda ‘asing’ yang mengganjal pedal gas/rem (karena biasanya forklift reachtruck, yang tingginya bisa mencapai 10m keatas dioperasikan secara otomatis dengan menekan kompartemen kemudi), mendengarkan bunyi mesin “Adakah yang aneh/janggal pada suarany ?”, hingga memastikan bahwa air battery masih stabil dan tenaga yang terkandung didalamnya cukup untuk mengoperasikan mesin ini dari dan ke ruangan charger battery.

Bagi perusahaan yang konsen pada safety dan security, banyak diantara mereka melakukan kontrak service dengan suppliernya. Kontrak service memang terkesan mahal pada saat kita membayarnya, namun kalau dihitung dengan rinci, dijamin ongkos kemudahan dan keamanan yang diperolehnya akan jauh lebih murah daripada menunggu service pada saat mesin ngadat.

Sekali lagi, karena sifat mesin ini yang sangat berbahaya maka si sopir (forklift driver)nyapun harus memiliki SIO (Surat Ijin Operasi) khusus forklift. Untuk mendapatkan SIO ini jauh lebih mahal dan jauh lebih sulit dari pada saat anda mendapatkan SIM dan masa berlakunyapun lebih pendek.

Mungkin ada baiknya apa yang dilakukan di salah satu Multinasional Logistik terkemuka dapat di’contek’, mereka menerapkan aturan yang sangat keras dan ketat. Siapapun yang mengemudikan forklift tidak memliki SIO (bahkan Supervisor atau managernya sekalipun) pemecatan pasti akan terjadi, minimal SP II. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari seluruh sopir forklift harus menerapkan Prosedur Operasi Standar (SOP) khusus forklift seperti misalnya jika akan berbelok maka sopir harus membunyikan klaksonya 2x, jika akan mundur membunyikan klaksonya 3x, tidak boleh menjalankan forklift dengan beban pada ketinggian diatas 50cm, menyalakan lampu pada saat berjalan lurus dilorong yang panjang dll.

Ketidakpedulian yang sering dilakukan oleh sebagian gudang adalah menganggap forklift adalah alat transportasi atau bahkan kadang mainan. Staff dengan ‘enaknya’ naik di garpu depannya pada saat mesin ini berjalan atau yang lebih fatalnya adalah mengambil 1 karton barang dari level 4 dengan hanya mempergunakan forklift tanpa mempergunakan palet dan sabuk pengaman.

Untuk kasus ini, paling tidak ada 3 kesalahan yang wajib diperbaiki:

Pertama: harus mempergunakan pallet yang memiliki pengaman dibawahnya sehingga pallet tidak terpeleset dari garpu forklit atau jika memungkinkan gudang menyediakan ‘cage’ atau sangkar besi khusus untuk hal itu.

Kedua: kalaupun harus mempergunakan pallet, pastikan adanya sabuk pengaman yang terkait pada tempatnya dan yang ketiga: untuk pengambilan 1 karton yang benar adalah palletnya diturunkan, diambil 1 kartonnya dan kemudian dinaikan kembali kelokasi semula, bukan orangnya yang naik keatas !,

Ingat, karena tingkat bahaya yang tertinggi pada mesin inilah, maka forklift adalah satu-satunya alat di gudang yang mengharuskan operatornya memiliki SIO. Aritinya, mesin ini tidak boleh dioperasikan oleh sembarangan staff dan tidak ada kewajiban bagi seluruh staff untuk bisa mengoperasikannya.

Handpallet Electric (PE)
Tenaganya setara dengan yang dimiliki forklift, tetapi ia hanya berfungsi untuk memindahkan barang secara cepat dari lokasi satu kelokasi lainnya. Ia adalah supporternya forklift dimana forklift akan mengangkat pallet ke level rak tertentu setelah di’umpankan’ oleh PE ini.

Perawatan yang dilakukanyapun hampir sama dengan forklift karena memang yang membedakannya hanyalah ia tidak bisa mengangkat barang keatas, selebihnya hampir mirip.

Bedanya, mesin ini tidak memerlukan SIO untuk mengoperasikannya tetapi tetap memerlukan pelatihan dan ketrampilan yang disyaratkan sehingga mesin inipun tidak semua staff dapat mengoperasikannya.

Wrapping dan shrinking machine

Wrapping machine dipergunakan untuk mem’bungkus’ pallet dengan plastic wrap agar pallet ini aman pada waktu dinaikan ke rak atau ke truck dan tetap bersih. Pengoperasiannya memang tergolong mudah dan tidak diperlukan pelatihan/ketrampilan khusus, namun tetap berbahaya jika tidak dirawat dan tidak dimaintain pengoperasiannya.

Yang perlu diperhatikan pada perawatanya adalah memastikan bahwa tombol emergency stop berfungsi dengan baik. Tombol ini berguna untuk sewaktu-waktu ada masalah maka mesin akan mati total. Yang kedua adalah panel pengatur kecepatan putaran wrapping, lokasi penempatan pallet tidak licin dan kotor serta posisi master plastic yang berada pada batasan yang diijinkan. Tidak kalah pentingnya adalah kabel-kabel listrik dalam kondisi terbaik dan bersumber pada batasan ‘power’ yang layak.

Shrinking machinepun hampir memliki aturan perawatan yang sama dengan wrapping. Walaupun fungsinya berbeda, namun resiko yang dapat muncul hampir sama.

Hand pallet manual (PE)

Alat ini adalah alat yang wajib dapat dioperasikan oleh seluruh staff gudang termasuk management gudang. Alatnya sederhana, tidak ada mesin yang dioperasikan (hanya tenaga hidrolik), berkecepatan rendah dan memiliki daya yang tergantung operatornya.

Resiko yang paling sering terjadi jika salah mengoperasikan alat ini adalah operatornya keseleo, patah tulang atau memar karena terseret alat ini pada waktu memberhentikan.

Kesalahan yang sering muncul terjadi pada saat memasukan garpu alat ini kedalam pallet yang banyak menyebabkan kerusakan pada paletnya karena operator tidak mengangkat pengungkit hand pallet sehingga ujung garpu akan sedikit terangkat dan akan dengan mudahnya masuk kedalam pallet.

Perawatan yang mesti dilakukan adalah memastikan tabung hidrolik tidak bocor, olinya cukup, pengunci hidrolik berfungsi dengan baik dan satu hal yang sering diabaikan adalah kondisi rodanya. Roda yang terawat dengan baik adalah roda yang terlapisi plastic dengan utuh, tidak ada kotoran yang menempel di’as’nya (seperti plastic, tali dll) serta garpu tidak melengkung. Khusus untuk roda, semakin baik jenisnya dan perawatannya maka akan memberikan kemudahan dalam mengoperasikan karena akan meringankan pada waktu bergeraknya.

Racking

Memang rack tidak bergerak, sehingga dimanakah letak resiko dan perawatannya ?. Ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan jika kita mulai membahas HSSE (Healt, Secure and Safe Environment).

Rak didalam warehouse yang ambruk karena tertabrak Forklift

Resiko yang potensial terjadi adalah pallet terjatuh karena pin pengaman rak lepas, rak tergeser atau kesalahan penempatan jenis pallet pada jenis rak tertentu oleh sopir forklift.

Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pengecekan pin pengaman secara rutin, melihat kelurusan rak secara horizontal dan vertical (mungkin ada yang bergeser karena tertubruk sebelumnya). Pastikan pula bahwa kaki-kaki rak tidak ada yang terluka bekas forklift/hand pallet, garis pengaman rak terlihat dengan jelas dan tidak kalah pentingnya adalah lampu penerangan yang cukup dan identitas rak selalu lengkap dan benar. Jika anda ingin mencapai tingkat keselamatan yang tinggi, pastkan juga bahwa tidak ada barang yang ditempatkan dengan posisi salah dan berbahaya, misalnya pallet ditumpuk depan rak.

Pallet

Pallet kayu adalah pallet yang paling banyak digunakan didalam pergudangan selain plastic dan metal. Oleh karenanya kayu memerlukan paku untuk mengikatnya, maka pastikan bahwa paku-paku yang ada dipallet berfungsi dengan baik dan tidak ada menonjol atau terlepas. Jika paku terlepas, maka tingkat kekuatannya akan menurun dan jika paku menonjol keluar akan ada resiko staff terluka atau barang yang ditumpuk diatasnya akan terkoyak.

Secara rutin ada baiknya pallet diperiksa tingkat kelembabannya dan kondisi kayunya. Penyakit yang paling sering adalah adanya rayap sehingga menyebabkan kayu bolong/rapuh dan mengotori barang yang disimpannya. Biasanya pola penyimpanan pallet akan menentukan besaran masalah tsb diatas.

Coba lihat digudang anda, adalah pallet kosong yang ditaruh secara berdiri tegak lurus di pinggir rak ? Jika ada, pastikan bahwa anda segera memindahkankanya pada lokasi penyimpanan khusus (biasanya diujung-ujung rak) atau segera miringkan salah satu sisinya sehingga tidak roboh setiap saat. Kesalahan peletakan pallet inilah yang paling sering terjadi di gudang dan paling sering menyebabkan kecelakaan karena ketiban pallet yang tersenggol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar