Jumat, 12 Agustus 2011

Cold Chain

COLD CHAIN MANAGEMENT

Cold Chain : the top of Logistic

Cold chain adalah barang-barang yang memerlukan penanganan dengan suhu yang diatur dibawah suhu ruangan (ambient).

Cold chain adalah barang-barang yang memerlukanpenanganan extra khusus didalam proses logistiknya mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, penyiapan hingga pengirimannya.

Cold chain is a always a risk ! Tidak salah jika barang-barang cold chain dikatakan selalu berhubungan dengan resiko. Resiko yang terbesar adalah penanganan suhu yang sangat memerlukan perhatian khusus.

Barang-barang yang dikategorikan cold chain diantaranya adalah Vaksin, obat-obtan hormonal dan untuk FMCG misalnya coklat.

Karena sifatnya yang sedemikian ketat didalam prosedur penangannya, maka cold chain dikatakan sebagai puncak dari pada logistik.

Untuk menangani barang-barang cold chain diperlukan peralatan yang komplek dan bahkan terkadang memerlukan biaya yang sangat besar. Peralatan yang diperlukan diantaranya:

· Termometer alat pengukur suhu
· Chiller alat pengatur suhu
· Dehumidifier alat pengatur kelembaban
· Data logger alat pencatat suhu
· Ice pack alat pencipta suhu dingin dipengiriman
· Cold box alat pengiriman
· Sticker suhu

Masing-masing peralatan juga memerlukan penanganan khusus yang berhubungan dengan kalibrasi, validasi ataupun pencatatan-pencatatan lainnya.
Peralatan Yang Dipergunakan Pada Penanganan Cold Chain

Aktifitas Cold Chain

Didalam menangani barang-barang cold chain harus dilakukan 8 proses yang secara rutin harus dilakukan:

1. Validation
2. Temperature mapping
3. Thermometer Calibration
4. Goods Receiving
5. Storage
6. Pick and Pack
7. Delivery
8. Temperature Control

1.Validation

Validasi adalah proses penentuan standard ice pack yang dipergunakan untuk melakukan suatu pengiriman. Validasi ini diperngaruhi oleh jenis cold box dan juga jenis ice pack yang dipergunakan.
Hasil akhir yang akan diperoleh adalah berapa jumlah ice pack yang diperlukan untuk pengiriman barang pada suhu dingin selama 2 jam, 4 jam atau 24 jam.

2.Temperature mapping

Pemetaan suhu dilakukan pada ruangan penyimpanan dengan tujuan untuk mengetahui dititik mana terjadi suhu terpanas dan suhu terdingin.
Titik-titik terpanas dan terdingin tsb akan dipergunakan sebagai tempat diletakannya sensor data logger sehingga diperoleh batas atas dan batas bawah yang baik.
Temperature mapping dilakukan minimal 1x per tahun.

3.Thermometer Calibration

Kalibrasi termometer dilakukan untuk memastikan bahwa pengukuran suhu dengan menggunakan peralatan yang ada sama dengan standar pengukuran suhu yang ditentukan.
Kalibrasi dilakukan minimal 1x setahun oleh badan yang berwenang (kalibrasi external) dan dapat pula dilakukan oleh perusahaan (kalibrasi internal)

4.Goods Receiving

Penerimaan barang dingin tidak boleh dilakukan diareal terbuka di loading bay sebagaimana melakukan penerimaan barang non cold chain. Penerimaan barang harus dilakukan diruangan dingin dan yang harus diperhatikan pada waktu penerimaan adalah mengukur suhu penerimaan barang selain melakukan proses penerimaan barang pada umumnya.

5.Storage

Penyimpanan barang dingin dilakukan didalam ruangan suhu dengan rentang suhu yang diijinkan. Biasanya suhu yang dimaksud adalah 2-8 C.

6.Pick and Pack

Bagian tersulit didalam proses penanganan barang cold chain adalah pada saat pengemasan (pack). Pada saat pengemasan biasanya akan terjadi penurunan suhu ektrim dari ice pack yang dapat mencapai suhu dibawah 0 (minus) dan hal ini akan menyebabkan kerusakan pada barang-barang yang akan dikirimkan.
Perlu dilakukan penyesuaian pada saat penyiapan ice pack dengan suhu ruang dingin selama 5-10 menit sebelum barang cold chain dimasukan kedalam kemasan kirim.

7.Delivery

Pengiriman barang-barang cold chain harus dijaga waktu pengiriman agar suhu yang telah disiapkan tetap pada batas yang diijinkan.
Proses penting yang harus dilakukan pada saat proses serah terima adalah memastikan bahwa suhu kemasan (packing) masih berada dalam range yang diijinkan dengan cara meminta tanda tangan dari konsumen yang menerimanya. Proses serah terima ini harus langsung dilakukan oleh fihak konsumen yang berwenang, tidak boleh dititipkankepada security misalnya.

8.Temperature Control
Pencatatan suhu penyimpanan dan pengiriman wajib dilakukan dengan mempergunakan data logger yang dapat mencatat pergerakan suhu dan diback up dengan melakukan pencatatan manual 2-3x per hari pada jam-jam tertentu.Pencatatan suhu ini diperlukan untuk memastikan bahwa selama proses penyimpanan dan pengiriman barang cold chain selalu berada didalam kondisi yang aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar